Jenis Beton dan Kegunaannya - Types of Concrete and Its Uses
Beton adalah bahan bangunan yang terdiri dari berbagai material agregat penyusun dengan semen sebagai bahan pengikat yang menjadi satu kesatuan. Beton banyak dipilih sebagai bahan bangunan karena memiliki kekuatan yang kokoh, permukaan rata serta bertekstur halus.Beton adalah bahan yang paling sering ditemui dalam sebuah konstruksi bangunan karena biaya pembuatan konstruksi beton jauh lebih murah dengan kekuatan yang sama dibandingkan dengan konstruksi besi dan baja. Ada banyak berbagai jenis beton yang dikelompokkan berdasarkan fungsi dan jenis kegunaannya.
Concrete is a building material consisting of various aggregates with cement as a binding material that forms a single unit. Concrete is widely chosen as a building material because it has strong strength, a flat surface, and a smooth texture. Concrete is the material most often found in building construction because the cost of making concrete construction is much cheaper and has the same strength as iron and steel construction. There are many different types of concrete that are grouped based on their function and type of use.
Beton Mortar
Mortar
Ada tiga ragam mortar yang sering digunakan antara lain semen,
kapur, dan agregat halus. Beton ini memiliki kekuatan tarik dan daktilitas yang
baik. Jika di campur air, adonan ini lebih kental dan pekat di banding beton
atau concrete. Mortar sering di gunakan untuk melekatkan benda seperti bata
atau batu agar menyatu. Komposisi mortar biasanya 1 semen : 4-8 pasir.
Di pasaran juga tersedia mortar instan yang dijual per sak, masing masing
pabrikan juga sudah menambahkan zat adiktif untuk meningkatkan
kualitas dari beton mortar tersebut.
There are three types of mortar that are often used: cement, lime, and fine aggregate. This concrete has good tensile strength and ductility. If mixed with water, this mixture is thicker than concrete. Mortar is often used to attach objects such as bricks or stones together. The mortar composition is usually 1 cement to 4–8 sand. In the market, there is also instant mortar, which is sold per bag. Each manufacturer has also added addictive substances to improve the quality of the concrete mortar.
Beton Ringan
Lightweight Concrete
Beton ringan dibuat
dengan memakai agregat yang berbobot ringan atau juga kerap menambahkan zat
aditif sejenis foam agent yang bisa membentuk gelembung-gelembung udara di
dalam beton. Semakin banyak jumlah gelembung udara yang tersimpan
pada beton, maka pori-porinya pun akan semakin bertambah sehingga ukurannya
juga bakal kian membesar. Hasilnya, bobot beton tersebut lebih ringan daripada
beton lain yang memiliki ukuran sama persis. Beton ringan
biasanya diaplikasikan pada dinding non-struktur dan berat jenisnya tak lebih
dari 1900 kg/m3. Bahkan bobotnya bisa mencapai 400 kg/m3 seperti yang
diterapkan pada bata ringan CLC maupun AAC.
Lightweight concrete is made by using lightweight aggregate or often adding additives such as foam agents which can form air bubbles in the concrete. The more the number of air bubbles stored in the concrete, the pores will increase so that the size will also increase. As a result, the weight of the concrete is lighter than other concrete that has the exact same size. Lightweight concrete is usually applied to non-structural walls and its specific gravity is not more than 1900 kg/m3. In fact, the weight can reach 400 kg/m3 as applied to CLC and AAC lightweight bricks.
Proses
pembuatan beton non-pasir sama sekali
tidak menggunakan pasir, melainkan hanya kerikil, semen, dan air. Hal ini
menyebabkan terbentuknya rongga udara di celah-celah kerikil sehingga total
berat jenisnya pun lebih rendah. Karena tidak memakai pasir, kebutuhan semen
pada beton ini juga lebih sedikit. Penggunaan beton non-pasir misalnya pada
struktur ringan, kolom, batako, pagar beton, rabat beton serta buis beton.
Beton ini juga berguna untuk meciptakan beton dengan permeabilitas tinggi yang
dapat mengalirkan air ke lapisan bawahnya. Berat jenisnya sendiri berkisar
antara 1963,04 kg/m3 hingga 2047,34 kg/m3
Beton Hampa
Hollow Concrete
Disebut hampa
karena dalam pembuatannya dilakukan penyedotan air pengencer adukan beton
memakai alat vacuum khusus. Akibatnya beton pun hanya mengandung air yang telah
bereaksi dengan semen saja sehingga memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Tak
heran, beton hampa banyak sekali dimanfaatkan dalam pendirian bangunan-bangunan
pencakar langit.
It is called hollow because, in its manufacture, it is carried out by sucking water to dilute the concrete mix using a special vacuum device. As a result, concrete contains only water, which has reacted with cement so that it has very high strength. Not surprisingly, hollow concrete is widely used in the construction of skyscrapers.
Beton Bertulang
Reinforced Concrete
Beton bertulang tercipta dari perpaduan adukan beton dan
tulangan baja. Perlu diketahui, beton mempunyai sifat kuat terhadap gaya tekan,
tetapi lemah dengan gaya tarik. Oleh karena itu, tulangan baja sengaja
ditanamkan ke dalamnya agar kekuatan beton tersebut terhadap gaya tarik
meningkat. Beton bertulang adalah konstruksi yang sudah sangat umum digunakan
didalam berbagai proyek konstruksi. Beton bertulang biasanya dipasang pada
struktur bentang lebar seperti pelat lantai, kolom bangunan, jalan, jembatan,
dan sebagainya.
Reinforced concrete is made from a mixture of concrete and steel reinforcement. It should be noted that concrete is strong in compression but weak in tension. Therefore, steel reinforcement is deliberately embedded in it so that the concrete's strength against tensile forces increases. Reinforced concrete is a construction material that is very commonly used in various construction projects. Reinforced concrete is usually installed in wide-span structures such as floor slabs, building columns, roads, bridges, and so on.
Beton Pra-Tegang
Prestressed Concrete
Pada dasarnya, pembuatan beton pra-tegang mirip sekali dengan
beton bertulang. Perbedaannya hanyalah terletak pada tulangan baja yang bakal
dimasukkan ke beton harus ditegangkan terlebih dahulu. Tulangan yang diberikan
adalah tulangan khusus seperti pc bar, pc wire atau pc strand. Tujuannya supaya
beton tidak mengalami keretakan walaupun menahan beban lenturan yang besar. Penerapan
beton pra-tegang juga banyak dilakukan untuk menyangga struktur bangunan
bentang lebar.
Basically, the manufacture of pre-stressed concrete is very similar to that of reinforced concrete. The only difference is that the steel reinforcement that will be inserted into the concrete must be tensioned first. The reinforcement given is special reinforcement such as pc bar, pc wire, or pc strand. The reason is that the concrete does not crack, even though it holds a large bending load. The application of pre-stressed concrete provides support for wide-span building structures.
Beton Pra-Cetak
Precast Concrete
Beton yang
dicetak di luar area pengerjaan proyek pembangunan disebut beton pra-cetak atau
lebih dikenal dengan industri precast. Beton ini memang sengaja dibuat di
tempat lain agar kualitasnya lebih baik. Selain itu, pemilihan beton tersebut
juga kerap didasari pada sempitnya lokasi proyek dan tidak adanya tenaga yang
tersedia. Beton pra-cetak biasanya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang pembangunan dan pengadaan material.
Concrete that is cast outside the construction project area is called pre-cast concrete, or commonly known as the precast industry. This concrete is deliberately made elsewhere so that the quality is better. In addition, the choice of concrete is also often based on the narrowness of the project location and the absence of available manpower. Pre-cast concrete is usually produced by companies engaged in the development and procurement of materials.
Beton Massa
Mass Concrete
Beton massa
yaitu beton yang dibuat dalam jumlah yang cukup banyak. Penuangan beton ini
juga sangat besar di atas kebutuhan rata-rata. Begitu pula dengan perbandingan
antara volume dan luas permukaannya pun sangat tinggi. Pada umumnya, beton
massa memiliki dimensi yang berukuran lebih dari 60 cm. Beton ini banyak
diaplikasikan pada pembuatan pondasi besar, pilar bangunan, dan bendungan.
Mass concrete is concrete that is made in large quantities. This concrete pouring is also very large, exceeding average requirements. Likewise, the ratio between volume and surface area is also very high. In general, mass concrete has dimensions that are greater than 60 cm. This concrete is widely applied in the manufacture of large foundations, building pillars, and dams.
Beton Siklop
Cyclopean Concrete
Beton siklop
merupakan beton yang menggunakan agregat cukup besar sebagai bahan pengisi
tambahannya. Ukuran penampang agregat tersebut berkisar antara 15-20 cm. Bahan
ini lantas ditambahkan ke adukan beton normal sehingga dapat meningkatkan
kekuatannya. Beton siklop seringkali dibangun pada bendungan, jembatan, dan
bangunan air lainnya.
Cyclopean concrete is concrete that uses large enough aggregate as an additional filler. The cross-sectional size of the aggregate ranges from 15–20 cm. This material is then added to a normal concrete mix so as to increase its strength. Cyclopean concrete is often used in dams, bridges, and other water structures.
Beton Serat
Fiber-Reinforced Concrete
Secara prinsip, beton serat dibuat dengan menambahkan
serat-serat tertentu ke dalam adukan beton. Contoh-contoh serat yang biasa dipakai di antaranya asbestos, plastik, kawat baja, hingga tumbuh-tumbuhan.
Penambahan serat dimaksudkan untuk menaikkan daktailitas pada beton tersebut
sehingga tidak mudah mengalami keretakan. Biasaya beton serat ini pakai untuk dinding bangunan-bangunan dengan arsitektur tingkat tinggi.
In principle, fiber-reinforced concrete is made by adding certain fibers to the concrete mix. Commonly used fibers are asbestos, plastic, steel wire, or plants. The addition of fiber is intended to increase the ductility of the concrete so that it does not crack easily. Usually, this fiber-reinforced concrete is used for the walls of buildings with high-rise architecture.
Terima kasih
Thank you
- dikaty.red -
Comments
Post a Comment